Follow us!

Minggu, 13 Oktober 2013

Pro Evolution Soccer 3

Pro Evolution Soccer 4

Pro Evolution Soccer 5
Seperti yang Xeoner lihat diatas, tidak ada perubahan yang berarti dari versi Winning Eleven 7- Winning Eleven 8 dan Pro Evolutin Soccer 3 – Pro Evolution Soccer 5. Hal ini “Sangat Disayangkan” mengingat banyaknya penggemar yang menunggu perubahan konsep dari Konami. Dan saya sendiri merasa bosan dengan fitur-fitur yang sama di setiap serinya.
Kebuntuan inovasi nampaknya tengah menyelimuti pihak Konami, dan mungkin inilah yang menjadi penyebab bergabungnya kembali dua game ini.

Pada tahun 2007 dua game ini kembali bersatu dan meluncurkan versi terbarunya yaitu Pro Evolution Soccer 6 atau yang lebih dikenal Winning Eleven: Pro Evolution Soccer 2007. Disinilah awal dari kebangkitan game “Sejuta Umat” Pro Evolution Soccer, karena Konami juga meluncurkan versi untuk XBOX 360, dimana pada tahun yang sama konsol ini menjadi pesaing utama PlayStation 2. (tapi sayangnya dulu saya gak bisa beli XBOX huaahuaaa). Dalam versi yang diluncurkan untuk XBOX, tersedia juga fitur online game dan dengan fitur ini anda bisa bermain tanpa ada gangguan di sektor grafik ( lag ).
Dan pada tahun yang sama Konami juga mempercanggih desain untuk generasi berikutnya, yang rencananya akan dirilis pada tahun 2007 juga.

26 Oktober 2007, Konami meluncurkan Pro Evolution Soccer 8 yang di tujukan untuk beberapa konsol terbaru seperti Windows, Wii, Nintendo DS, PlayStation 2, PlayStation 3, PlayStation Portable, Xbox 360 dan Mobile. Tapi nampaknya tahun 2007 bukan tahun yang baik bagi Konami dan produknya.
karena dalam versi terbarunya ini Mode Online PES 8 banyak di kritik karena lebih lambat dan sering tersendat dibanding saingannya FIFA. Serta untuk gameplay standart Pro Evolution 8 mendapat keluhan karena banyaknya bug dan kurangnya perbaikan yang signifikan.
Akibat banyaknya kekurangan yang ada di Pro Evolution Soccer 8, Konami hanya menjadi penonton dan melihat pesaingnya FIFA sukses maju kedepan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius pihak Konami untuk memperbaiki bug yang terjadi sebelum mereka meluncurkan penerus PES 8.


Pro Evolution Soccer 2009
Setelah melakukan berbagai perbaikan akhirnya Konami meluncurkan generasi baruPro Evolution Soccer 2009 atau biasanya disingkat PES 09 pada akhir tahun 2008. Sang pencipta Shingo Takatsuka mengatakan bahwa mereka telah memperbaiki, merekonstruksi dan menambahkan sedikit fitur-fitur baru pada PES 09.
Dari segi mode online terjadi penurunan lag dibanding versi sebelumnya  meskipun masih jauh dari yang diharapkan pengguna yang menginginkan bermain tanpa lag sama sekali. Fitur baru yang ditambahkan yaitu mode Become a Legend, disini anda bisa meniti karier layaknya seorang pemain profesional. Mode Master League yang memiliki 2 tingkat negosiasi, yang pertama negosiasi dengan klub pertama dan negosiasi dengan pemain yang di tuju.
Walaupun mode online sudah mengalami sedikit perbaikan, tapi tetap saja menuai protes karena menghilangkan beberapa pemain bintang seperti Danny Alves, Tomas Zapotocny dan Walter Lopez.

Pada musim gugur tahun 2009, regenerasi kembali terjadi dengan meluncurnya Pro Evolution Soccer 2010. Dalam PES 10 Konami kembali memperbaiki kekurangan yang terjadi di PES 09. Serta pergantian nama dan lisensi baru Liga Eropa yang sebelumnya bernama Europa League menjadi EUFA Cup.
Perubahan lainnya terlihat di sistem visualisasi yang lebih tinggi, karateristik individu, dan pada mode online sudah tidak ada lagi lag (asal koneksi yang dipake kaga abal-abal   ). Serta game ini dapat dimainkan di semua konsol seperti PS2, PS3, Wii, Xbox 360, PSP dan Windows.
Dengan menjadikan Lionel Messi dan Fernando Torres sebagai cover game, generasi baru ini diharapkan bisa menjadi titik balik kebangkitan Pro Evolution Soccer dan merebut kembali gelar simulator game sepakbola terbaik yang berhasil direbut FIFA dua tahun lalu.

Pro Evolution Soccer 2011
( PES 11 ) dan lebih dikenal sebagai World Soccer: Winning Eleven 2011 di Jepang adalah game sepakbola yang dikembangkan Konami dengan menggandeng  Blue Sky Team untuk bagian produksi. Game ini diumumkan pada tanggal tanggal 9 Februari 2010 dan dirilis pada 30 September 2010 untuk PC, PS3 dan Xbox 360.
Dalam game ini terdapat penambahan lisensi pada Copa Libertadores, serta menurut kang Satya perubahan yang terasa untuk PES 11 yang dijalankan di PC terjadi di sektor view camera, perubahan susunan formasi dan kontrol pemain yang sedikit lebih susah dari sebelumnya. Pro Evolution Soccer 2011 diharapkan mampu mengalahkan pesaingnya FIFA.

Pro Evolution Soccer 2012
 (PES 2012), juga dikenal sebagai Winning Eleven 2012, adalah sekuel lanjutan dari PES 2011 yang peluncurannya diumumkan pada tanggal 13 Mei 2011 dan dirilis untuk PC, PSP, PS2, PS3, Wii dan Xbox 360.
PES 2012 memiliki penambahan visualisasi yang lebih tajam dibanding generasi sebelumnya, serta gerakan-gerakan baru dan selebrasi pemain ketika mencetak gol. Dalam game ini juga ditambahkan beberapa pemain baru yang mengisi squad papan bawah maupun papan atas, serta variasi sepatu, bola, lapangan, dan aksesoris pemain yang lebih lengkap.
Para penggemar game sepakbola, terutama mereka yang masih bertahan dengan franchise milik Konami – Pro Evolution Soccer kini mungkin sedang bergembira. Bagaimana tidak, setelah penantian yang cukup lama dan berbagai klaim yang sempat diutarakan sejak awal tahun, kita akhirnya berkesempatan untuk menjajal game ini secara langsung. Walaupun hanya mendistribusikan versi demonya dengan gameplay dan fitur yang masih terbatas, ini tetap menjadi ajang yang paling tepat untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang Pro Evolution Soccer 2013. Pertanyaan utamanya tentu selalu sama: Apa yang membuatnya berbeda dibandingkan seri sebelumnya?
Jauh sebelum versi demo ini dirilis, Konami tentu sudah memastikan dunia dan para gamer untuk mengantisipasi kehadiran seri ini dengan merilis beragam screenshot dan trailer yang memperkenalkan beragam fitur yang akan dihadirkan di dalamnya. Selain mengklaim akan menghadirkan AI yang lebih adaptif, Pro Evolution Soccer 2013 dijanjikan akan datang dengan berbagai fitur baru yang tentu saja akan membuat gamer lebih mudah mengendalikan jalannya pertandingan, sekaligus merasakan pengalaman simulasi sepakbola yang lebih maksimal. Tidak berlebihan rasanya jika kami turut menaruh ekspekstasi yang tinggi terhadapnya, apalagi setelah “penambahan” fitur baru di PES 2012 yang tidak memainkan peran yang signifikan dan jarang digunakan. Apa saja yang pantas dicatat dari versi demo ini?
Kesalahan di Awal: Tidak Ada Mode Tutorial
Bayangkan jika Anda merupakan seorang salesman yang dituntut untuk menjual sebuah varian produk baru untuk para calon konsumen di jalan dengan hanya dibekali lusinan produk secara fisik. Sisi buruknya? Anda bahkan tidak diperkenalkan tentang keunggulan varian baru ini dan apa yang membedakannya dibandingkan varian sebelumnya secara eksplisit. Bukankah itu terhitung sebagai strategi marketing yang buruk? Kesan pertama inilah yang mungkin kami rasakan ketika menjajal demo Pro Evolution Soccer 2013 ini. Sebagai seorang reviewer, sudah menjadi tugas kami untuk menghadirkan informasi secara lengkap kepada Anda, para pembaca yang mungkin belum berkesempatan untuk menjajalnya. Mode pertama yang kami cari tentu saja adalah Tutorial Mode, sebagai sarana paling tepat untuk mempelajari beberapa gerakan dasar dan memerhatikan sistem gameplay apa saja yang berubah. Mimpi buruknya? Konami bahkan tidak menghadirkan mode yang satu ini.
Bagaimana caranya seorang gamer dapat diyakini untuk membeli sebuah produk game, sekelas Pro Evolution Soccer, jika mereka tidak disuguhi pengetahuan yang lebih mendalam tentang produk yang satu ini. Hasilnya? Mau tidak mau, Anda harus menjajalnya secara langsung di dalam pertandingan. Terdapat dua mode yang terbuka di versi demo ini: Match (Jerman, Italia, Inggris, dan Portugal) serta Copa Libertadores. Anda dipaksa untuk merasakan apa yang berbeda di seri terbaru ini dengan cara menjajalnya di pertandingan, setidaknya melalui serangkaian proses trial dan error. Bagi Anda yang masih berusaha mengenal PES, ini tentu menjadi pekerjaan yang sulit. Namun bagi Anda yang sudah cukup “veteran” dengannya, Anda akan dengan mudah mengenali perbedaan yang berusaha disuntikkan Konami di dalamnya.
Berfokus Pada Fitur Baru: Full Manual Passing – Shooting!
Mereka yang sudah seringkali menjajal seri PES akan merasakan perubahan gameplay yang kini terasa lebih nyaman. Animasi dan kontrol pemain lebih mudah untuk dilakukan, termasuk kemampuan dribbling.
Konami mungkin mengklaim bahwa mereka menyuntikkan banyak fitur baru yang akan membuat PES 2013 sebagai sebuah seri PES yang berbeda, namun sayangnya, tidak terlihat begitu kentara di versi demo ini. Walaupun harus diakui, ada berbagai perbedaan yang akan membuat para veteran PES untuk merasa lebih nyaman di seri 2013 ini, setelah seri 2012 yang harus diakui tidak terlalu “menarik”. Salah satu yang cukup kentara adalah animasi gerakan pemain dan kontrol bola yang jauh lebih mudah dilakukan, tanpa gerakan berlebih pemain yang justru seringkali merusak ritme permainan. Begitu Anda mendapatkan bola, maka Anda dapat merasakan mekanisme kontrol bola yang lebih stabil dan nyaman untuk diolah, setidaknya dibandingkan versi 2012 yang lalu. Selain itu mekanisme gerakan dribble dengan menggunakan tombol R2 (PS3) / RT (XBOX 360) juga kini hadir lebih efektif dan responsif, setidaknya cukup untuk membuat sistem pertahanan lawan panik.
Lantas apa kekuatan utama dari Pro Evolution Soccer 2013 ini? Apa yang membuatnya begitu berbeda dibandingkan versi 2012 silam? Seperti yang sudah kita tahu, Konami sempat berusaha menyuntikkan fungsi Teammate Controls yang memungkinkan Anda untuk menggerakkan dua pemain sekaligus untuk keuntungan strategi menyerang. Apakah efektif? Sayangnya tidak. Sebagian besar pemain PES tentu mengeluhkan bahwa fitur yang satu ini justru seringkali berakhir pada hilangnya bola dan pada akhirnya, lebih banyak gamer yang lebih memilih untuk bermain dengan gaya PES yang biasa tanpa fitur yang satu ini. Di sisi lain, keluhan tentang arah passing dan shooting yang dieksekusi tidak sesuai dengan keinginan gamer masih menjadi masalah yang seringkali terjadi. Untuk kedua masalah ini, Konami berusaha menawarkan sebuah solusi instan, yang menurut kami, terhitung inovatif dan cerdas. Sambutlah fitur Full Manual Passing – Shooting ini!
Ucapkan selamat datang pada fitur baru: Full Manual Shooting – Passing
Full Manual Shooting – Pass akan membebaskan Anda dari “8 arah gerakan” konvensional. Anda dapat melakukan passing dan shooting kemanapun Anda inginkan. Fitur baru in tentu saja menjadi solusi bagi gamer yang seringkali mengeluhkan pemain yang melakukan passing atau shooting ke arah yang salah.
Dengan menahan tombol L2 (PS 3) / LT (XBOX 360) kapanpun saat Anda menyerang, pemain yang sedang Anda kendalikan akan dapat melakukan passing atau shooting, tidak hanya dalam 8 arah konvensional di masa lalu, tetapi dalam di sudut manapun yang Anda inginkan. Benar sekali, fitur ini akan memungkinkan Anda untuk melakukan passing atau shooting ke arah manapun yang Anda inginkan. Ketika Anda menahan tombol L2 / LT, Anda akan melihat sebuah panah kecil di bagian depan kaki pemain yang akan berfungsi sebagai arah bola yang Anda inginkan. Anda bisa melakukan lob, through pass, short pass, bahkan shoot ke arah manapun yang Anda inginkan. Ini tentu saja menjadi penambahan fitur krusial yang akan menyelesaikan hampir semua masalah yang seringkali dikeluhkan para gamer PES. Kesal karena pemain Anda melakukan pass ke  pemain yang salah? Arah through pass yang terlalu mudah direbut? Atau shooting pemain yang justru mengarah ke keeper? Tenang saja, Anda kini memiliki kontrol penuh atas aksi-aksi penting para pemain Anda dengan menggunakan fitur yang satu ini.
Full Manual Shooting – Passing ini juga dapat menjadi fitur untuk mengecoh teman Anda dalam pertandingan kompetitif. Buat sebuah celah kosong untuk sebuah tendangan epik!
Tidak hanya sebagai alat bantu permainan, fitur Full Manual Shooting – Passing ini juga dapat menjadi alat kecoh yang mumpuni ketika Anda bermain kompetitif bersama dengan teman Anda yang lain. Mengapa? Anda bisa menjadikannya sebagai alat tipu untuk mengesankan pemain Anda akan melakukan passing atau tembakan ke arah yang dituju. Padahal, Anda dapat dengan mudahnya melepas tombol L2 / LT, kembali ke mode otomatis, dan justru melakukan tembakan atau passing ke arah sebaliknya. Teman Anda yang sedang bersiap untuk mengantisipasi arah bola manual Anda akan terkecoh dan tidak siap dengan arah bola pass otomatis yang justru Anda hadirkan. Ini akan menjadi strategi yang mumpuni untuk dilakukan

Sumber :http://gamexeon.com/sejarah-perkembangan-pro-evolution-soccer-dari-masa-ke-masa/


Sebelumnya                        Part 1, 2                                                           

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: vian_forces@yahoo.co.id

Email us: vian_for@mhs.mdp.ac.id

Our Team Members